Minggu, 21 Desember 2014

Fungsi dan Cara Kerja ADF, VOR, dan DME


1. AUTOMATIC DIRECTION FINDER
A.                Pengertian ADF
Sebuah pencari arah otomatis (ADF) adalah instrumen radio-navigasi laut atau pesawat terbang yang secara otomatis dan terus menerus menampilkan bantalan relatif dari kapal atau pesawat udara dengan stasiun radio yang cocok. [2] [3] ADF penerima biasanya disetel untuk penerbangan atau kelautan NDBs beroperasi pada pita LW antara 190-535 kHz. Seperti unit RDF, sebagian besar penerima ADF juga dapat menerima gelombang menengah (AM) Stasiun penyiaran, meskipun sebagaimana disebutkan, ini kurang dapat diandalkan untuk keperluan navigasi.
Operator lagu penerima ADF ke frekuensi yang benar dan memverifikasi identitas dari beacon dengan mendengarkan sinyal kode Morse dikirimkan oleh NDB. Pada penerima ADF laut, antena ferit-bar bermotor di atas unit (atau jarak jauh dipasang pada masthead) akan memutar dan kunci bila mencapai nol dari stasiun yang diinginkan. Sebuah centerline pada unit antena bergerak di atas kompas mawar ditunjukkan dalam derajat kaitannya stasiun. Pada ADFs penerbangan, unit bergerak secara otomatis pointer kompas seperti (RMI) untuk menunjukkan arah suar tersebut. Pilot dapat menggunakan pointer ini untuk rumah langsung menuju suar, atau juga dapat menggunakan kompas magnet dan menghitung arah dari suar (radial) pada pesawat mereka yang berada.
Berbeda dengan RDF, ADF beroperasi tanpa intervensi langsung, dan terus menampilkan arah suar disetel. Pada awalnya, semua penerima ADF, baik versi laut dan pesawat, berisi loop berputar atau loopstick ferit udara digerakkan oleh motor yang dikendalikan oleh penerima. Seperti RDF, antena diverifikasi rasa arah yang benar dari berlawanan 180 derajat.
ADFs penerbangan Lebih modern mengandung array kecil dari antena tetap dan menggunakan sensor elektronik untuk menyimpulkan arah dengan menggunakan kekuatan dan fase sinyal dari setiap udara. Sensor elektronik mendengarkan palung yang terjadi ketika antena pada sudut kanan sinyal, dan memberikan judul ke stasiun menggunakan indikator arah. Dalam penerbangan, ADF's RMI atau indikator arah akan selalu menunjuk ke stasiun siaran tanpa pesawat pos, namun sikap miring dapat memiliki pengaruh yang sedikit pada membaca, jarum akan tetap pada umumnya menunjukkan terhadap suar tersebut, namun menderita dari DIP kesalahan dimana dips jarum ke bawah dalam arah belokan. penerima tersebut dapat digunakan untuk menentukan posisi sekarang, lagu jalur penerbangan inbound dan outbound, dan mencegat bantalan yang diinginkan. Prosedur-prosedur ini juga digunakan untuk mengeksekusi pola induk dan pendekatan non-presisi instrumen.
Cara Kerja ADF
-          Digunakan dalam menjaga dan menciptakan keselamatan penerbangan dan untuk menjaga komunikasi yang pada akhirnya ditransmisi ke dalam sandi morse karena memiliki keuntungan besar yang tidak terbatas pada garis jarak pandang.
-          Keuntungannya sinyalnya mengikuti kelengkungan bumi.
-          Pilot dapat menyetel stasiun yang dikehendaki dan memilih mode operasi.
-          Sinyal diterima, diperkuat dan diubah menjadi suara yang terdengar atau ditransmisi ke dalam sandi morse.
 
2. VERY HIGH FREQUENCY OMNI RANGE (V.O.R)
VOR merupakan alat bantu navigasi jarak sedang, yang bekerja menggunakan frekuensi radio sangat tinggi (VHF / Very High Frequency), fasilitas VOR memungkinkan pesawat menuju tujuan dengan memanfaatkan stasiun VOR di darat tanpa tergantung dari keadaan cuaca (yaitu dengan menggunakan bantuan instrument atau dengan bantuan autopilot). Berlainan dengan NDB, peralatan VOR yang ada di pesawat terbang menunjukkan setiap deviasi dalam derajat dari jalur penerbangan yang dipilih, tidak tergantung dari heading pesawat. Penerbang dapat memanfaatkan stasiun VOR di darat pada saat tinggal landas dengan memilih jalur penerbangan VOR dan selanjutnya terbang menuju stasiun VOR lain.
Dengan stasiun VOR yang diletakkan sedemikian rupa, VOR dapat digunakan untuk menuntun pesawat menuju bandara.
Posisi pesawat terbang tiap saat dapat ditentukan oleh penerbang dengan bantuan VOR dan DME atau dengan menggunakan dua stasiun VOR.
A. Manfaat VOR bagi penerbang
Perlengkapan penermia VOR di pesawat terbang mempunyai 3 macam fungsi/indikator, yaitu :
a. Untuk menentukan azimuth, yaitu sudut searah jarum jam antara arah utara dari stasiun VOR dengan garis yang menghubungkan stasiun tersebut dengan pesawat terbang.
b. Untuk menunjukkan deviasi kepada pilot, ya;itu apakah pesawat berada di kiri, di kanan atau tepat pada jalur penerbangan yang benar/dipilih.
c. Menunjukkan apakah arah pesawat terbang menuju atau meninggalkan stasiun VOR.
B. Fungsi dan Kegunaan VOR
Seperti halnya NDB, maka VOR pun dapat dipergunakan dalam beberapa fungsi :
a. Homing
b. Enroute
c. Holding
d. Locator
C. Kunggulan VOR dibanding NDB
VOR bekerja pada bidang frekuensi VHF antara 108 sampai 117,95 MHz, sehingga informasi yang dipancarkannya adalah tidak terganggu oleh keadaan cuaca/static free, berbeda dengan NDB yang mempergunakan frekuensi rendah /LF.
Data/informasi navigasi berupa bearing yang diterima di pesawat adalah sama sekali tidak tergantung dari posisi/heading pesawat terbang seperti pada NDB.
D. VOR di Indonesia
Dewasa ini di Indonesia telah terpasang dua jenis VOR yaitu CVOR (Conventional VOR) dan DVOR (Doppler VOR).
Kedua jenis ini cara kerjanya sedikit berbeda tetapi fungsinya sama. Hanya saja DVOR mempunyai kelebihan dibanding CVOR karena DVOR lebih teliti/akurasinya tinggi dan tidak banyak dipengaruhi oleh keadaan medan sehingga persyaratan penempatannya lebih ringan di banding dengan CVOR.
Sudah tentu harga DVOR lebih mahal daripada CVOR, tetapi mengingat kondisi terrain di Indonesia yang berbukit-bukit maka DVOR paling cocok dipakai.
3. DISTANCE MEASURING EQUIPMENT
Fasilitas DME biasanya dipasang melengkapi VOR untuk memberikan informasi kepada penerbang tentang jarak pesawat terhadap DME.
Prinsip kerja DME dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sepasang pulsa dengan panjang pulsa tertentu, dipancarkan dari pesawat terbang (disebut Interrogator) diterima oleh receiver DME di tanah.
Stasiun DME (disebut Transponder) secara otomatis kemudian memancarkan kemabali sepasang pulsa sebagai jawaban ke pesawat terbang tersebut tetapi pada frejuensi yang berbeda.
Waktu yang diperlukan antara perjalanan bolak-balik ini kemudian diukur di receiver DME pesawat terbang, selanjutnya diolah menjadi bentuk jarak (Nautical Miles) dari pesawat terbang ke stasiun di darat.
DME bekerja pada bidang Ultra High Frequency (UHF) antara 962 MHz dan 1213 MHz, sehingga pancarannyapun tidak tergantung dari keadaan cauca/static-free.
A. Fungsi DME
DME biasanya di pasang pada stasiun VOR untuk melengkapinya (komplementer) sehingga posisi pesawat terbang secara teliti dapat terus menerus diketahui para penerbang.
(VOR memberikan informasi dalam derajat sedangkan DME memberikan informasi jarak dalam NM, sesuai koordinat polar dalam penenttuan posisi pesawat terbang).
DME juga dapat dipergunakan pada fasilitas navigasi udara ILS (Instrument landing System) guna memberikan informasi jarak secara terus menerus/tak terputus kepada penerbang pada saat pendekatan/pendaratan.

Referensi :
http://rory-ruanginspirasi.blogspot.com/2011/06/automatic-direction-finder.html
http://mojomoxer.blogspot.com/2012/01/sistem-navigasi-udara.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar